
Perjalanan dilanjutkan ke pantai Tiang Bendera, tapi harus melewati desa Baadale, tempat kediaman pengrajin dan pemain sasando (alat musik khas Rote yang bentuknya seperti kecapi, red).
Di pantai ini, banyak batu-batu karang yang bentuknya menyerupai benteng atau pagar alami....keren dan tentunya sepi :)
Sayangnya laut lagi surut, kalau ngga, pemandangannya pasti jauh lebih bagus.


'benteng' karang di pantai Tiang Bendera Batu Tiang bendera
Dan lagi2, for the sake of the picture alias demi narsis mejeng di foto gw harus berlari2 di antara karang2 tajam dan licin di pantai ini....semua demi berpose :D

Sehabis puas berpose2 di Tiang Bendera, perjalanan dilanjutkan ke Desa Baadale, ke rumah Bapak San Malelak, sang pengrajin dan pemain Sasando no 1 di Rote.
Ternyata si Bapak sedang ke kota Ba'a, sehingga kami disambut oleh istrinya. Mama Malelak menunjukkan Sasando-sasando stok yang ada di rumahnya. Menurut penuturan si Mama, biasanya ada orang yang pesan dari Kupang dan ada juga yang dari Ba'a ambil untuk kebutuhan suvenir. Jadi gw coba mainin sasando yang mereka jual itu....dan hasilnya ga bisa :P


Maklum bukan pemain Sasando asli...
(gw bersama Mama Malelak dan cucunya, yang berusia 5 tahun....maap ya dek, lupa namanya...)
Sasando yang dijual berkisar harga Rp 50,000 (replikanya yang berukuran kecil) sampai dengan Rp 300,000 (yang ukuran besar seperti yg gw mainin di gambar di atas)
Papa Sasando, baby Sasando, and Mama Sasando
(kiri ke kanan) ---> :P
Sehabis 'bermain' sasando dan membeli baby Sasando dari Mama Malelak, kami mau menuju kota Ba'a untuk membeli tenunan khas Rote. Dan....ban motor pecah lagi T_T.....beteeeeeeee.....
Akhirnya gw tinggal di rumah Mama Malelak sebentar lagi dan ngobrol2 dengan si Mama dan cucunya yang lucu, sementara si om Nany mengganti ban motornya.
Setelah hampir satu jam (mungkin dia ganti ban ke Ba'a kali ye), kami menuju desa tenun Namodale, disini yang menenun ternyata orang Ndao, bukan orang Rote. Si om berenti di depan satu rumah yang memajang kain tenun kerajinannya, milik Mama Hence. Si Mama dengan ramah langsung memamerkan motif-motif tenunannya di rumahnya. Dua anaknya yang lucu2 dan masih kecil langsung tertarik dan ikut minta difoto bareng :D

Sehabis dari membeli sebuah selendang khas Ndao (kisaran harga tenunan Rp 50.000 - Rp 600.000,-), gw langsung ngacir ke ADP Rote untuk ngambil tas gw yang dibawain om Monce dari Tiberias Resort, sempat ketemu sama Pak Joseph- ADPM Rote- dan Henny- akuntan Rote- sebelum cabut ke Ba'a lagi. Mampir beli susu goreng (susu kerbau yang dipanaskan di wajan sehingga membentuk gumpalan karamel yang manis dan enak...), sayang harganya rada mahal dan 1 ukuran plastik mika sedang seharga Rp 50,000,-
Gw cicipin dulu susu goreng yang baru diangkat dari kompor, enak bow! Manis gitu....akhirnya gw beli susu goreng yang udah dikemas, katanya si Engko penjual (namanya Eng Helim) itu dibuat kemarin. Dia berani jamin susu goreng buatannya tahan sampe seminggu karena ga dicampur dengan gula air seperti yang ada dijual di pelabuhan.
Dia bilang, kalo mau pesen, bisa telpon dia, bisa diantar ke Kupang. Lha iya kalo gw ada di Kupang, nah ini gw kan di Alor coy! hehehe
Akhirnya dengan membawa segambreng oleh2 khas Rote : gula air 1 jeregen, replika Sasando, tenunan khas Ndao dan 1 pak susu goreng gw ngacir ke dermaga. Syukur masih dapat tiket mengingat manusia udah berjubel2 di pelabuhan itu... Tadinya mo ngirit di kelas ekonomi, tapi kok rada males ya bersesak2 ria...akhirnya beli tiket kelas VIP deh. Sesampai di Kupang untuk kembali menuju hotel Astiti, gw naik ojek, nawar Rp 20rb. Lumayan drpd naik taxi 60rb.
Jadi, total belanja dan berback pack gw di Rote sbb :
Tiket masuk pelabuhan Tenau : Rp 4.000,-
Tiket kapal cepat (PP) : 2 x Rp 145.000,- = Rp 290.000,-
Ojek hari 1 : Rp 100.000,-
Ojek hari 2 : Rp 60.000,-
Gula air 1 jeregen : Rp 40.000,- (dpt jeregen lho...)
Replika sasando : Rp 50.000,-
Selendang tenunan khas Ndao : Rp 50.000,-
Susu goreng : Rp 50.000,-
Ojek dr Tenau- Htl Astiti : Rp 20.000,-
Beli aqua dsb : Rp 10.000,-
Makanan : gratis, thanks God dibayarin sm tim dr WV Australia
Penginapan : gratis, thanks God bisa nebeng sama Lerina...
-----------------------------------------------------------------------------------------
TOTAL : Rp 674.000,-
Minus oleh2 Rp 484.000,- (apalagi kalo ada sewa motor, bisa lbh murah lagi).....Jadi, senang2 ke Rote dan dapat pengalaman luar biasa hanya dengan kurang dari Rp 500 rb...... :D
Sampai jumpa di pengalaman backpack selanjutnya.....pssst....berikutnya Flores lhoo....