Siapa sih gw?
Blog Teman
Situs2 Yang Wajib Dikunjungi
Tag
ShoutOuts



Kontak
free counters

Powered by TripAdvisor
Memori



Keputusan untuk tetap di sini atau pergi....
Monday, April 06, 2009 / 4:28 PM


Ga kerasa 3 bulan pertama di tahun 2009 udah berlalu, beberapa kejadian yang menarik dan menyenangkan terjadi, tapi kebanyakan hari-hari yang terasa panjang dan membosankan... hari-hari yang membuat gw merasa..."Apa benar gw lagi hidup?"

Sekarang setelah hari-hari yang berpengharapan berlalu, kadang gw dihadapkan dengan keinginan untuk menyerah dan mengganti haluan hidup gw sepenuhnya...menjadi "orang kota" dengan segala bentuk tongkrongan urban-nya.

Gw jadi teringat beberapa waktu yang lalu gw direkomendasi salah satu sahabat gw untuk ngelamar di sebuah sekolah swasta internasional bergengsi di Jakarta, gw udah dipanggil untuk interview dan akhirnya dihadapkan pada pertanyaan2 yang mempertanyakan kemana arah gw sebenarnya, apa karier impian gw dan apa motivasi gw untuk melamar posisi itu. Dan mereka minta jawaban yang jujur. Kalau gw ingin mendapat kerjaan itu, yang mana gw yakin 100% gw bisa lolos dengan segala kualifikasi gw -- bahkan mereka muji2 kemampuan komunikasi gw--gw bisa aja berbohong dan mengatakan semua kebohongan yang ada di pikiran gw (jawaban2 bagus untuk melalui sebuah interview). Tapi, gw ga bisa boong, bahwa selama ini hati gw (dan semua pengalaman gw) menunjuk ke satu arah yang pasti.....dunia kemanusiaan (humanitarian).

Dan disinilah gw kembali, dihadapkan pada kenyataan bahwa pekerjaan impian gw (yang mungkin ga terlalu sempurna seperti yang gw bayangkan) ada lagi di hadapan gw. Semua hal yang menghambat di masa lalu mulai terbayang dan membuat gw bimbang. Mulai dari kesehatan nyokap, keinginan untuk bekerja di dekat keluarga gw, godaan untuk "hidup normal" seperti kebanyakan cewe pada umumnya yang tinggal di kota dengan kehidupan urban mereka, dan kehadiran seseorang yang menurut gw berpotensi untuk dijadikan kecengan terbaru. Semuanya membuat gw dilema.

Tapi, lucunya, semalam gw akhirnya berkesempatan chat dengan pria yang berpotensi itu. Setelah basa-basi dan obrolan ringan seputar hobi, agama dan sebagainya, akhirnya dia menanyakan bahwa dia ingin dengan curhatan gw. Ini boleh dibilang kesempatan langka karena gw sendiri biasanya adalah tempat curhatan dia, dan gw ga pernah curhat2an tentang masalah perasaan gw sama dia, kecuali waktu dia cerita masa lalunya yang agak2 berhubungan dengan pengalaman gw. Gw akhirnya curhat mengenai kedekatan gw dengan beberapa orang belakangan ini, dan sebenarnya gw merasa risih dengan beberapa orang yang mulai mendekati gw dengan agresif (padahal gw ga begitu suka dengan mereka, dan mereka terkesan maksa banget). Gw minta sarannya karena gw pingin tau reaksi dia waktu dengar gw dekat dengan orang lain gimana. Ya, dia kasih beberapa saran dan dari situlah gw tau, bahwa dia benar-benar belum merasakan apa-apa tentang gw atau dengan kata lainnya "he's not so into me".

Ok, selama ini, gw entah kenapa menyimpan harapan setengah gila ini bahwa gw sama dia mungkin ada kesempatan untuk menjadi lebih dekat. Bagaimana ngga? Dia tipe ideal gw (setidaknya dia lolos kebanyakan hal yang gw inginkan ada di diri seorang cowok), dan lagi, dia ga kaget atau merasa aneh dengan segala aktifitas gw yang terkesan sangar - MTB, diving dan travelling- yang mana kebanyakan membuat cowok2 mundur setelah mengetahuinya...hehehe Mungkin karena dia juga pernah mencoba dan terlibat di dalam semua kegiatan "sangar" itu :P 

Lebih lagi, dia pernah ngaku ke gw tentang kriteria perempuan idaman dia dan gw bisa mengatakan gw masuk kriteria dia secara kepribadian, kemampuan, dsb kecuali untuk kriteria fisik. Hehehe ya, gw bukan tipe idaman dia sepenuhnya, dan tebak kenapa? Cuma karena complexion alias warna kulit dan etnis/ras. Bukan karena dia rasis, tapi mungkin, tipe idaman orang berbeda-beda kan? Gw kadang berharap seandainya semua manusia dilihat bukan dari warna kulit atau etnis, terutama untuk perempuan...why every women should have fair complexion in the eyes of so many men???

Dan akhirnya, setelah semuanya itu, gw akhirnya berkeputusan, gw harus maju....Mungkin gw belum akan menemukan pria yang tepat itu sekarang. Daripada gw membuat hidup gw terus menunggu dan berharap pada sesuatu yang nggak pasti seperti perasaan dia (dan perasaan gw) yang pasti akan berubah suatu hari kelak, gw memutuskan akan pergi dan mencoba kembali ke panggilan jiwa gw yang sesungguhnya, karir impian gw yang akan membawa gw ke tempat2 yang jauh...

Gw sedih, dan terkadang hati gw ingin berontak, kenapa gw ga memperjuangkan apa yang jadi impian gw untuk mendapatkan perhatian dari seseorang yang ideal di mata gw itu? Tapi, gw ga mau mengulangi kesalahan yang sama dengan waktu itu, mencintai dan mengharapkan orang yang nggak benar2 memperhatikan gw. Mungkin, benar juga perkataan yang menyebutkan bahwa seorang pria akan "lari" jika kita menunjukkan perhatian dan kasih sayang kita duluan. 

Jadi, gw akan pergi sekali lagi, pergi untuk mengejar salah satu impian gw (passion gw, visi gw) dan kali ini sambil tertawa menghadapi masa depan yang penuh pertanyaan tentang impian gw yang satu lagi (menemukan Mr. Right), walau dia terasa jauh...

Labels: , , ,